Wanita Bermandikan Peluh Kuning

Munawaroh panggilan akrab yang di berikan oleh temen-temenya pada saat dia masih sekolah sampai sekarang dia  menjadi mahasiswa. Ia adalah anak pertama dari pasangan bapak marwanto dan ibu siti aminah, ayahnya hanya lulusan SMP yang bekerja sebgai petani tembakau di desa Sumber Anyar sedangkan ibunya yang hanya lulusan SD bekerja sebagai buruh cuci jika ada tetangga yang meminta bantuan untuk mengurus rumah tangganya. Wanita muda kelahiran Situbondo ini memiliki perawakan yang hampir mirip artis indonesia yakni Nissa Sabyan hanya saja dia tak memakai kaca mata. Dia juga hobi bernyanyi yang kebanyakan bernyanyi lagu arabia paleng sering menyanyikan lagu Rahman yang di bawakan oleh Nissa Sabyan.
Wanita berumur 25 tahun ini memiliki pekerjaan sebagai perawat di salah satu puskesmas di Situbondo lebih tepatnya di Puskesmas Asembagus. Dahulunya dia pernah mengenyam pendidikan di Universitas Ibrahimi Sukorejo. Tak cukup hanya sampai pada S1 Keperawatan di sukorejo dia melanjutkan Kuliah S2 sembari bekerja di Puskesmas. 
Perjuanganya untuk mencapai titik sekarang terbilang memotivasi siapapun yang kenal dan mendengar ceritanya. Pasalnya banyak kisah menarik di alaminya dari bangku SD sampai dia sekarang menjadi seorang perawat dan juga masih melanjutkan smapai S2. Hirup pikup lika liku perjalanan kehidupan dia akan saya bahas sedikit tak terkecuali dengan kisah asmaranya juga.
Diawali dari kisah masa SD suatu hari dia akan berangkat sekolah, jarak yang di tempuh dari tempat tinggal menuju Sekolahnya lumayan jauh kisaran 5KM, ketika dia hendak berangkat sekolah tanpa dia sadari ban sepedanya tiba tiba kempos padahal waktu itu dia hendak mengikuti UAS semester genap. Dia berlarian dari rumahnya menuju sekolahnya tepat setengah jam setelah bel masuk di sampai di sekolahnya. Gurunya bertanya "hey nak munawaroh kenapa kamu telat?" diapun menjawab "iya buk maaf sepeda say kempos buk ini saya lari dari rumah ke sekolah karena mau ikut ulangan" ibu guru langsung menyuruh munawaroh masuk "yausdah sana cepetan kerjakan soalnya waktunya tinggal 30 menit". Dia sangat gigih menitih pendidikan dia mempunyai prinsip "Saya orang miskin tetapi karir pendidikan saya harus sampai Sarjana". Setelah lulus SD dia melanjutkan sekolah di SMP 1 Banyuputih dan sekolah SMA di SMK 2 Ibrahimy Sukorejo. Dari dia SD sampai SMK tetep menggunakan sepeda buntut yang satu satunya dia miliki tersebut untuk bersekolah.
Menginjak masa kuliah dia memutuskan untuk kuliah keperawatan di Pondok Pesantren Salafiyah Sukorejo sambil memperdalam ilmu agama di Pondok tersebut. Semester 3 dia bergabung denga organisasi organisasi kampus terutama di himpunan mahasiswa jurusan. Dia menngeluti IKSASS dan juga PMI di lingkungan pondok pesantren tersebut. 4 tahun berlalu dia mengikuti jenjang pendidikan sarjan di Universitas Ibrahimy Sukorejo, dia menjadi lulusan terbaik dia antara para wisudawan dengan nilai IPK 3,8 sekaligus mendapatkan beasiswa melanjutkan S2 di Univversitasnya. Karena nilai akademik yang bagus puskesamas asembagus tertarik meminangnya untuk bekerja di Puskesmas Asembagus tanpa melalui tes yang rumit
Bagaimana dengan kisah percintaanya pasti banyak yang penasaran dengan kisah asmara yang dimiliki oleh Munawaroh. Dari semenjak dia SD sampai dia lulus Sarjana tidak pernah mengenal sosok lelaki atau istilah masa kini dia tidak pernah pacaran. Cuma saja baru akhir ini ada seorang pemuda desa Sumber Anyar yang memberanikan diri untuk mendekati dia, sebut saja dia Saiful Bahri atau lebih akarab orang sana memanggilnya dengan nama Ipul Jengguk karena dia identik dengan jenggot titpis tipis di dagunya. Pemuda ini memberanikan diri mendatangi rumah MUnawaroh dengan berniat untuk bertunangan denganya. Orang tua Munawaroh memsarahkan semua keputusan menerima atau tidaknya pemuda nekat ini kepada anaknya. Karena Munawaroh belum pernah merasakan apa itu pacaran dia mau mau saja dengan pemuda Ipul ini hanya saja denga satu syarat Saiful harus menunggu samapaidia menyelesaikan program S2 kalo dia bener bener mau meminang dirinya. Akhirnya pemuda itu mengikuti kemauan dari Munawaroh dan bersedia menunggu sampai Munawaroh lulus. Padahal kalo di lihat dari Usia seharunya pemuda ini sudah menikah bahkan sudah mempunyai anak, tetapi apa daya di umur 29 dia masih menunggu cinta berkelas yang dia yakin dia dapatkan dari pujaan hatinya yakni Munwaroh.
Apakah Kisah Munawaroh dan pemuda Saiful Bahri ini akan berlanjut ke jaenjang pernikahan dan pelaminan? kita tunggu saja di 2019 #Munawaroh dan ipul go to pelaminan

Komentar